Memilih wallpaper ruang tamu sering kali terasa rumit. Sedikit keliru, kesan ruangan bisa langsung berubah dari hangat jadi sumpek. Bahkan desain ruangan elegan bisa missmatch. Menghindari kesalahan ini akan membuat ruang tamu terlihat menawan, nyaman dan tahan lama.

Kesalahan Umum Saat Memilih Wallpaper Ruang Tamu
Memilih wallpaper untuk ruang tamu bukan sekadar soal motif indah atau warna yang menarik. Ada banyak pertimbangan agar hasilnya sesuai selera sekaligus mendukung keindahan ruangan. Berikut ini kesalahan memilih wallpaper ruang tamu yang harus dihindari antara lain:
1. Memilih Wallpaper yang Berwarna Mencolok
Hindari wallpaper dengan warna yang terlalu terang seperti neon untuk ruang tamu. Warna pastel yang lembut mampu memberi kesan lapang, cocok dengan cahaya alami, sekaligus menciptakan nuansa menenangkan. Sebaliknya, warna gelap seperti merah marun, cokelat tua atau biru navy cocok untuk ruangan besar dengan pencahayaan alami.
2. Motif Terlalu Ramai
Motif besar dan ramai pada ruangan kecil bisa membuat jadi lebih sesak. Untuk ruang kecil, pilih wallpaper ruang tamu bermotif kecil, garis vertikal, atau warna netral agar ruangan terasa lebih luas.
Memadukan terlalu banyak motif wallpaper juga bisa membuat suasana ruangan terasa ramai dan tidak nyaman dilihat. Lebih baik pilih satu sisi dinding sebagai fokus dengan motif menarik, sedangkan dinding lainnya cukup polos dengan warna senada.
3. Memilih Bahan Wallpaper yang Tidak Sesuai
Untuk ruang tamu, pilih material yang kuat, mudah dirawat dan tidak gampang robek. Beberapa material yang terkenal awet antara lain vinyl, non-woven, dan fiberglass. Masing-masing memiliki kelebihan yang berbeda. Misalnya, wallpaper vinyl terkenal awet karena dilapisi plastik. Sehingga tahan lembap, mudah dicuci dan tidak mudah kena noda.
Fiberglass wallpaper dikenal sebagai pelapis dinding yang kokoh, terbuat dari serat kaca dengan lapisan pelindung khusus. Material ini tahan gores, sobek, lembap, jamur, bahkan api. Sedangkan, wallpaper non-woven terbuat dari campuran serat sintetis dan alami. Bahan non-woven termasuk breathable, tidak mudah robek dan pemasangannya cukup mudah.
4. Mengabaikan Pencahayaan Ruangan
Mempertimbangkan pencahayaan penting karena motif wallpaper akan bereaksi berbeda terhadap cahaya alami dan lampu ruangan. Sentuhan kilau lembut atau efek metalik pada wallpaper dapat mencerahkan area yang redup.
5. Tidak Memesan Sample Sebelum Membeli
Sering kali warna dan motif terlihat berbeda di layar atau toko dibandingkan saat terpasang di dinding rumah. Sebaiknya pesan contoh terlebih dahulu untuk memastikan tampilannya serasi dengan pencahayaan, furniture dan ukuran ruangan.
Perbandingan Wallpaper Tradisional dan Self-Adhesive
Wallpaper lem biasa dikenal awet, kuat dan cocok untuk dekorasi permanen ruang tamu. Jenis ini bisa menempel pada banyak tekstur dinding dan tahan lama. Namun, pemasangannya perlu tenaga ahli dan proses pelepasannya cukup rumit.
Sementara, self-adhesive menjadi pilihan praktis bagi yang ingin ubah suasana ruangan dengan cepat. Pemasangannya mudah dilakukan sendiri, tidak berantakan dan bisa dilepas kapan saja. Namun, daya tahannya lebih singkat. Selain itu, jenis ini butuh permukaan dinding yang sangat halus agar hasilnya maksimal.
Dalam review @FlynnSistersHome yang dibagikan di YouTube channelnya, wallpaper yang memiliki self-adhesive memang mudah digunakan. Namun, memasangnya ke dinding yang bertekstur butuh dilakukan dengan teliti. Penting untuk menambahkan tambalan agar permukaan dinding rata. Meratakan wallpaper menggunakan scraper juga harus dilakukan untuk menghindari gelembung. Memasang lis atau crown molding bisa menjadi dekorasi tambahan untuk mempercantik keseluruhan tampilan wallpaper.
Memilih wallpaper ruang tamu butuh pertimbangan matang. Sehingga desain interior ruang tamu selaras dan suasananya mengundang. Cari motif yang selaras, terbuat dari bahan tahan lama, serta mudah dibersihkan. Desain dinding yang tepat tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga membuat suasana lebih nyaman untuk setiap tamu. /Fitri



